Majalengka,Revolusi.co - Video yang menampilkan kondisi sebuah desa tak berpenghuni, baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat deretan rumah kosong yang sudah usang dan banyak ditumbuhi tumbuhan liar.
Video yang diunggah oleh akun channel YouTube bernama Bucin TV pada 26 Januari 2021 dan telah ditonton sebanyak 2,1 juta kali.
Video " desa mati" tersebut diketahui juga diunggah di media sosial, seperti akun @viral-banget yang mengunggah video itu pada Selasa (2/2/2021) di Instagram.
"PENAMPAKAN ' DESA MATI' TAK BERPENGHUNI DI MAJALENGKA
Sebuah desa bernama Desa Sidamukti di Majalengka, Jabar kondisinya bak desa mati. Desa tersebut ditinggal penghuninya akibat bencana alam," tulis akun itu.
Penjelasan Pusdalops BPBD Majalengka
Sementara itu saat dikonfirmasi, Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Kabupaten Majalengka Indrayanto membenarkan adanya kawasan tak berpenghuni tersebut.
Lokasi tersebut persisnya terletak di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Ia mengklarifikasi, bahwa kawasan kosong tersebut hanya satu blok, bukan keseluruhan satu desa.
"Sebetulnya tepatnya bukan desa, hanya blok, karena tidak keseluruhan satu desa," kata Indrayanto dilansir Kompas.com, Kamis (4/2/201).
Menurutnya, blok tersebut dikosongkan akibat adanya pergerakan tanah pada tahun 2009 lalu dan proses rekolasi dilakukan sekitar tahun 2012.
Para penghuni blok tarikkolot tersebut telah direlokasi ke blok lain, yaitu blok awilega.
"Karena blok tarikkolot tidak memungkinkan dijadikan tempat permukiman lagi," jelas dia.
Indrayanto menuturkan, semua rumah di blok tersebut sampai saat ini dikosongkan. Hanya ada beberapa warga yang beberapa kali masih menyambangi tempat itu.
Sebab, sejumlah warga menggunakan bekas rumah itu untuk menyimpan hasil pertanian.
"Sebagian kecil saja, hanya beberapa rumah. Karena lahan garapan pertanian mereka masih di sekitar blok itu," katanya lagi.
Ia menambahkan, blok tarikkolot tersebut kini tak bisa lagi digunakan sebagai tempat tinggal karena rawan bencana.
"Yang jelas blok tarikkolot yang sudah direlokasi tidak dapat dijadikan tempat tinggal lagi, karena daerah tersebut masih rawan," kata Indriyanto.
"Pergerakan tanahnya serta longsoran-longsoran baru masih terus terjadi," tutupnya.