Polisi Bongkar Kedok Palsu Dokter Klinik Kecantikan Dengan Penyamaran -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Polisi Bongkar Kedok Palsu Dokter Klinik Kecantikan Dengan Penyamaran

| February 23, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-02-24T03:10:06Z
Polisi Bongkar Kedok Palsu Dokter Klinik Kecantikan Dengan Penyamaran
Polda Metro merilis klinik kecantikan diduga ilegal. (Foto: Yogi Ernes/detikcom)

Jakarta,Revolusi.co - Polisi gerebek Sebuah klinik kecantikan di Ciracas, Jakarta Timur usai diduga melakukan malpraktik terhadap pasien. Klinik tersebut juga diketahui tidak memiliki perizinan.


Bukan hanya itu saja, klinik kecantikan 'Zevmine Skincare' ini dioperasikan oleh seorang dokter abal-abal. Dokter palsu berinisial SW alias Y tidak memiliki kompetensi di bidang kedokteran, namun melakukan sejumlah tindakan layaknya seorang dokter.


Kasus ini terbongkar setelah polisi menyelidiki sebuah informasi laporan masyarakat terkait keberadaan klinik kecantikan tersebut. Klinik 'Zevmine Skincare' yang berada di sebuah ruko di Jl TB Simatupang, Ciracas, Jakarta Timur ini sudah sudah 4 tahun beroperasi, tepatnya sejak 2017.


"Karena menyangkut masalah kecantikan, jadi Polwan yang kita kedepankan untuk melakukan penyelidikan, tentang praktik dokter ilegal melalui klinik yang juga ilegal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/2/2021).


Dari hasil penyamaran polwan tersebut, polisi kemudian mengamankan seorang tersangka perempuan berinisial SW alias Y. Dia adalah pemilik, sekaligus 'dokter' yang berpraktik di Zevmine Skincare.


"SW alias Y, dia adalah pemilik klinik, dia juga yang melakukan praktik dokter kecantikan," kata Yusri.


Tersangka mempromosikan jasanya lewat akun media sosial Instagram.


"Modus operandinya adalah dia buka klinik dengan nama 'Zevmine Skincare', tapi dalam memanggil atau mengajak konsumen melalui Instagram langsung namanya dia. Ada dia punya akun tersendiri dengan menyampaikan beberapa tarif yang dia sampaikan melalui akun Instagram," beber Yusri.


'Dokter' SW ini tidak hanya melayani pasien di Jakarta, tetapi juga di daerah. Tersangka pernah berkeliling melayani pasien hingga ke Aceh.


"Jadi klinik itu ada dalam suatu ruko, tapi praktiknya selama 4 tahun ini bukan hanya saja dalam ruko tersebut, tapi juga melalui panggilan bahkan mendatangi bukan cuma d Jakarta saja sampai ke Aceh. Tapi, lebih sering di daerah Jawa Barat, Bandung sesuai dengan pesanan dari konsumennya melalui WhatsApp grup karena memang dia menyampaikan mempromosikan melalui medsos Instagram yang bersangkutan," jelas Yusri.


Eks Perawat, tapi Berlaga Dokter


Polisi menyebut SW alias Y tidak memiliki kompetensi di bidang kedokteran. Tersangka hanyalah seorang bekas perawat di rumah sakit.


"Hampir sebagian besar konsumen mengetahui bahwa yang bersangkutan adalah dokter. Padahal sama sekali tidak memiliki ijazah kedokteran. Dia dapat belajar karena pernah bekerja menjadi perawat. Dia adalah perawat bekerja di salah satu rumah sakit sebagai perawat kecantikan. Kemudian di situlah dia belajar bagaimana untuk melakukan praktik ini, termasuk obat-obat apa yang dibutuhkan," beber Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/2/2021).


Berbekal pengalaman itu, SW memiliki keahlian dalam melakukan tindakan penyuntikan serta mendapatkan peralatan di klinik ilegalnya. Selain dari pengalamannya bekerja sebagai perawat, tersangka SW diketahui pernah menikah dengan seorang dokter.


"Mantan suaminya juga dokter, sehingga dia berupaya untuk bagaimana melakukan praktik yang ilegal sesuai dengan keterampilan keahlian yang dia dapat dari otodidak dan belajar selama dia bekerja," ungkap Yusri.


Diduga Malpraktik


Yusri menyebut, selama empat tahun beroperasi, ada dua pasien klinik tersebut yang melapor ke polisi perihal adanya dugaan malpraktik. Dua korban itu mengaku mengalami kerusakan di bagian organ tubuhnya setelah mendapatkan tindakan di klinik Zevmine Skincare milik tersangka.


"Pertama, RN alias RR mendapatkan tindakan filler payudara dan mengalami infeksi sehingga harus diambil tindakan operasi untuk mengeluarkan filler dari dalam payudara. Kedua, inisial DM alias ADS mendapat tindakan filler pipi dan mengalami masalah adanya benjolan pipi pascatindakan," beber Yusri.


Tersangka sendiri mengakui sebelum pandemi berlangsung bisa melayani 100 pasien dalam satu bulan. Untuk itu, pihak kepolisian pun membuka kesempatan bagi warga yang pernah merasa dirugikan terkait layanan klinik ilegal tersebut untuk segera membuat laporan ke Polda Metro Jaya.


"Kami akan dalami terus karena kalau kami sebutkan ada 100 pasiennya (dalam sebulan) kami harapkan kalau pernah ada pasien yang ada akibat dari tindakan tersangka silakan lapor ke Polda Metro Jaya karena cukup banyak pasien tersangka ini," imbau Yusri.


Pasien Public Figure


Polisi mengungkap tersangka memiliki ratusan pasien. Beberapa di antaranya adalah public figure.


"Cukup banyak pasien tersangka ini, bahkan ada beberapa public figure pernah menjadi pasien yang bersangkutan," kata Kombes Yusri Yunus dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/2/2021).


Yusri tidak menjelaskan lebih lanjut siapa pasien tersangka SW, yang merupakan dokter palsu tersebut. Soal indikasi klinik kecantikan ilegal itu pernah ikut dipromosikan oleh public figure pun, polisi enggan berkomentar.


Melayani Botox-Filler dengan Tarif Jutaan


Tersangka melayani sejumlah jasa perawatan wajah dan kulit, seperti suntik botox dan filler dengan tarif jutaan rupiah.


"Tindakan-tindakan medis yang dilakukan adalah pertama suntik injeksi botok dan injeksi filler dan tanam benang. Jadi variasi (tarifnya) yang dia dapat tergantung dari tindakan yang dilakukan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/2/2021).


Yusri mencontohkan, untuk tindakan suntik injeksi botox, tersangka SW mematok tarif mulai dari Rp 2,5 juta. Namun tarif yang dipatok SW akan sangat bergantung pada kesulitan dari permintaan pasiennya.


"Injeksi botox itu sekitar Rp 2,5 sampai Rp 3,5 juta yang dia tarifkan. Ada beberapa juga yang dia tarif untuk tindakan-tindakan yang dilakukan, dan juga ada tindakan yang lain yang cukup mahal termasuk tanam benang itu sampai Rp 6,5 juta," beber Yusri.


Sumber: https://news.detik.com/berita/d-5435182/kedok-palsu-dokter-klinik-kecantikan-dibongkar-polisi-via-penyamaran/3




Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
×
Berita Terbaru Update