Namanya Ada di Manifes, Paulus Lolos dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 gara-gara Harga Tes Swab Mahal -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Namanya Ada di Manifes, Paulus Lolos dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 gara-gara Harga Tes Swab Mahal

| January 10, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-01-17T04:00:48Z

Namanya Ada di Manifes, Paulus Lolos dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 gara-gara Harga Tes Swab Mahal


Jakarta,Revolusi.co
- Paulus Yulius Kollo (24), Warga berasal dari Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), lolos dari musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh disekitar Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021). 

Paulus mengungkapkan, bersama rekan kerjanya Indra Wibowo, awalnya mereka hendak berangkat dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Pontianak. Paulus bekerja di salah  satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Perusahaannya yang membeli tiket pesawat buat dia dan temannya

Namanya Ada di Manifes, Paulus Lolos dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 gara-gara Harga Tes Swab Mahal

Karena tidak ada penerbangan langsung, sehingga keduanya transit di Jakarta. Paulus dan rekannya berangkat dari Makassar ke Jakarta menggunakan hasil tes biasa. Sementara buat masuk ke Pontianak, Kalimantan Barat, harus menunjukkan hasil tes swab. 


Karena harga swab yang mahal, akhirnya Paulus dan temannya tetapkan untuk berangkat ke Pontianak dari Jakarta menggunakan kapal. 

"Itu benar  nama saya . Kemarin saya mau ke Pontianak, akan tetapi karena ada sedikit hambatan maka saya cancel tiket," celoteh Paulus melalui pesan singkat, Minggu (10/1/2021).


Paulus mengaku baru mengetahui terkait kecelakaan Sriwijaya Air saat baru mendapat sinyal. Dia diberitahu oleh keluarga pimpinan tempat dia bekerja. Saat ini Paulus dan temannya masih berada di tengah laut. 


"Saya dan sahabat Indra ada di manifes pesawat, akan tetapi kami berdua batal terbang. Sekarang kami berada dalam kapal dan satu jam lagi berlabuh di pelabuhan," kata Paulus. 


Paulus mengungkapkan, namanya masih tertera pada manifes pesawat. Ini karena ketika batal berangkat, mereka tidak menginformasikan kepada pihak Sriwijaya Air. 

"Syukur dan puji Tuhan, ini sudah rencana Tuhan buat itu semua," kata Paulus. Dia meminta keluarganya di Kupang untuk tetap tenang dan tidak perlu cemas karena dirinya baik-baik saja. 

"Tadi malam juga, seluruh keluarga di Kupang telepon saya . Cuma tidak masuk, gara-gara tidak ada jaringan karena tengah laut," kata Paulus menambahkan.


"Terutama buat para keluarga supaya kuat hadapi semua ini. Di balik semua ini ada rencana lebih indah yg sudah disiapkan Tuhan," kata Paulus. 


Seperti diberitakan, Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB.


Namanya Ada di Manifes, Paulus Lolos dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 gara-gara Harga Tes Swab Mahal

Beberapa waktu lalu, tepatnya dalam 14.40 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak. Pesawat disebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang. 


Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena menyatakan pesawat SJ182 sempat tertunda keberangkatannya atau delay selama 30 menit dampak hujan deras. 

"Delay akibat hujan deras, maka ada delay 30 menit ketika boarding," istilah Jeff dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021). 


Sementara itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai insiden jatuhnya pesawat SJ182 itu. 

Sejauh ini, diketahui pesawat seri Boeing 737-500 itu berusia sekitar 26 tahun. Pesawat ini dibuat pada tahun 1994.





Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
×
Berita Terbaru Update