Revolusi.co - Titik Sukamti (46) Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Grobogan, Jawa Tengah meninggal dunia dalam kecelakaan di Malaysia. Saat dievakuasi, jasad Titik dalam kondisi masih memeluk bayi majikannya di dalam mobil. Disambut tangisan keluarga, jasad Sukamti akhirnya dibawa pulang ke Indonesia dan sampai di rumah duka pada Jumat (25/12/2020)
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Grobogan, Ahmad Haryono, membenarkan perihal kecelakaan tersebut. Hanya saja, kata dia, Disnakertrans Kabupaten Grobogan belum bisa memberikan keterangan secara detail seputar kecelakaan yang dialami Titik Sukamti (42) tersebut.
"Benar informasi kami terima beberapa hari lalu. Meninggal dunia tanggal 8 Desember akibat kecelakaan tunggal di sungai Bakap, Penang, Malaysia," tutur Haryono dilansir dari Kompas.com, Rabu (16/12/2020).
Mobil terguling kecelakaan tunggal, peluk bayi majikan
Menurut informasi dari otoritas Malaysia, Sukamti meninggal pada kecelakaan tunggal bersama rombongan keluarga majikannya, Syafiq Ahmad (25). Syafiq adalah striker Tim Nasional Malaysia. Insiden itu terjadi di Sungai Bakap, Penang, Malaysia, Minggu (6/12/2020).
Mobil diketahui menabrak pembatas jalan sampai terguling. Saat kecelakaan terjadi ada beberapa orang yang berada di dalam mobil. Tiga orang tewas yakni mertua Syafiq, Zainal Wahab & bayi Syafiq yg masih berusia 22 hari. Sukamti yg saat itu memeluk erat sang bayi jua maeninggal dalam peristiwa tadi.
"Informasi yang kami terima, mobil oleng menabrak pembatas jalan hingga akhirnya terguling," kata kakak Sukamti, Masrukin (66).
Menurut Masrukin, waktu dievakuasi jasad Sukamti dalam kondisi memeluk erat bayi majikannya.
"Jasad Sukamti memeluk, memegang erat memangku bayi Pak Syafiq yg juga meninggal dunia. Posisi di belakang," lanjut Masrukin. Sedangkan 3 orang lainnya yakni Syafiq, istrinya dan putrinya yang berusia dua tahun selamat pada insiden tersebut.
11 tahun sebagai TKW dan menjadi tulang punggung keluarga Kepergian Sukamti menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Sebab, wanita yang sudah 11 tahun sebagai TKW itu merupakan tulang punggung keluarga semenjak bercerai dengan suaminya.
Demi menghidupi keluarga, selama 5 tahun Sukamti bekerja menjadi pekerja informal di Singapura. Selanjutnya dia berpindah ke Malaysia untuk menjadi asisten rumah tangga selama 6 tahun.
Di mata keluarganya, Sukamti dikenal sebagai sosok pekerja keras dan bertanggung jawab.
"Sukamti adalah salah satu figur ibu yg mencintai anak-anaknya. Setiap bulan rajin kirim uang dan berkomunikasi dengan keluarga. Rumahnya sekarang juga telah mulai diperbaiki perlahan.
Kasihan ke 2 anaknya, ditinggalkan di saat usia muda," kata Masrukin.
Masrukin berkata, almarhumah berencana pulang ke Indonesia pada bulan April nanti buat menikahkan anaknya. Rupanya Sukamti pulang lebih awal dalam kondisi tidak bernyawa.
Setelah menanti 3 pekan, jenazah Sukamti akhirnya dipulangkan ke Indonesia dan tiba di rumah duka pada Jumat (25/12/2020).
Pemulangan jenazah Sukamti difasilitasi oleh Disnakertrans Grobogan bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Kedatangan jasad Sukamti disambut jerit tangis histeris keluarganya. Putra Sukamti yang masih duduk pada bangku Sekolah Menengah Atas, Alvian Febriyanto (16) tampak histeris melihat jasad ibundanya. Begitu juga dengan kakak Alvian, Dita Veratami (25). Tangis Dita pecah begitu menyaksikan peti jenazah ibundanya dibuka. Jasad Sukamti kemudian dishalatkan lalu dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Agus Rifai)
